RSS

Arsip Kategori: Sejarah

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH

dp-bbm-bendera-indonesia-animasi-bergerak (1)


Salam Pramuka…!!!

PENDAHULUAN

  1. Setiap Negara mempunyai bendera kebangsaan. Bendera itu bukanlah semata-mata merupakan benda untuk keindahan belaka, tetapi merupakan penjelmaan cita-cita tinggi yang terkandung dalam jiwa bangsa dari Negara itu.Seorang warganegara yang setia adalah seseorang yang sanggup mempertahankan bendera negaranya sampai titik darah penghabisan.
  2. Dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia ialah Sang Merah Putih. Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara Republik Indonesia merupakan lambang kemerdekaan, kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia. Hanya suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat dalam suatu Negara yang memiliki bendera kebangsaan.
  3. Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia telah bertekad untuk mempertahankan Sang Merah Putihsebagai bendera kebangsaan yang abadi dan tetap berkibar di bumi Indonesia. Tekad bangsa Indonesia itu terbukti dalam perang colonial melawan penjajah Belanda, menumpas pemberontakan PKI Muso, menumpas Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo, menumpas PRRI-PERMESTA, menumpas G 30 S PKI yang kesemuanya menghendaki lenyapnya bendera kebangsaan Sang Merah Putih dari bumi Indonesia. Beribu-ribu pahlawan bangsa Indonesia gugur dalam mempertahankan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan yang tulus ikhlas para pahlawan itulah Sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Indonesia.
    1. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan Sang Merah Putih sampai titik darahnya yang penghabisan.
    2. Oleh karena itlah setiap Pramuka Indonesia haruslah ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap bendera kebangsaan Indonesia Sang Merah Putih.Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengenal, mengetahui, memahami dan menghayati bentuk, arti, sejarah dan penggunaan bendera kebangsaan Sang Merah Putih. Setiap Pramuka haruslah memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap Sang Merah Putih sebagai lambing kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia.
  4. Tugas pembian pramuka antara lain adalah untuk membina pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memilki rasa hormat kepada kesanggupan berkorban demi abadinya Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi para pramuka.
  5. Uraian tentang sejarah dan peraturan pemakaian bendera Merah Putih ini hanya sekedar pegangan singkat bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian para Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari sendiri bahan-bahan yang berkaitan dengan soal-soal Merah Putih.

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH

  1. Penggunaan dan arti warna Merah Putih di bumi Indonesia
    1. Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
    2. PrapanCa di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
    3. Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347).Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)

      Warna Putih   = warna agama (alim ulama)

      Warna Hitam = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)

    4. Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kepala tidak berarti “Merah” lambing gula dan “Putih” lambing buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
    5. Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
  2. Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambing keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambing kesucian
  3. Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.

MERAH PUTIH DALAM ABAD XX

    1. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
    2. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
    3. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
  1. Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
  2. Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.

SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA

  1. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka
    1. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
    2. Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
    1. Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
    2. Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
    3. Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.

 

Sekian postinigan saya kali ini semoga bermanfaat …

Salam Pramuka …!!!

# stevensaja123.wordpress.com

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 12 September 2015 inci Pramuka, Sejarah

 

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

Salam Pramuka …!!!

Kita ketahui bahwa segala sesuatu didunia ini tentu adanya sejarah. Adanya Organisasi Gerakan Pramuka bukan tiba tiba muncul begitu saja, tetapi melalui banyak sekali proses yang dikatakan cukup panjang sekali. Sebagai seorang anggota Gerakan Pramuka kita hendaknya mengetahui sejarah kita sendiri. Seperti yang dikatakan bapak presiden Ir. Soekarno bahwa “JASMERAH” yang bisa kita artikan sebagai “JANGAN SEKALI KALI MELUPAKAN SEJARAH”. Ini menjadi bukti kepada kita bahwa mengetahui sejarah ini sangatlah penting. Jadi kepada anda anggota Gerakan Pramuka yang merasa belum mengetahui atau belum terlalu paham akan sejarah Gerakan Pramuka yang sangat panjang ini, saya telah menyediakan artikel mengenai sejarah Gerakan Pramuka yang terbagi dalam 3 judul besar yaitu : SEJARAH KEPANDUAN DUNIA, SEJARAH KEPANDUAN INDONESIA, DAN LAHIRNYA GERAKAN PRAMUKA. Baiklah silahkan disimak ya artikelnya.. 😀

images_040 - Salin


 

1. SEJARAH KEPANDUAN DUNIA

Pramuka sedunia adalah berawal dari aspirasi orang inggris yang bernama “ LORD ROBERT STEPHENSON SMIYTH BADEN POWELL OF GILL WELL ” , yang sekarang kita kenal dengan BAPAK PANDU DUNIA.

baden powel Lord Robert Stephenson Smiyth Baden Powell Of Gill Well

Beliau lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di london,ayahnya adalah seorang Profesor Geometri di Universitas OXFORD bernama Prof . DOMINI Baden Powell ,meninggal dunia ketika Baden Powell masih kecil.

Istri Boden Powell bernama oleh St . CHAER SORME, lahir 22 Februari 1889, mereka menika pada tahun 1912, meninggal dunia pada tanggal 8 januari 1941 di Nyeri ,Kenya Afrika. pengalamannya di tulis dalam buku “ AIDS TO SCOUTING “

Awal Tahun 1908 Boden Powell menulis pengalannya dalam sebuah buku “ SCOUTING FOR BOYS” sebagai pembungkus acara latihan kepanduan yang dirintisnya di LKYO acara ini untuk laki – laki yang disebut “Boys Scout” kemudian oleh bantuan adiknya ( perempuan ) yang bernama “ AGNES “ pendiri kepanduan wanita yang bernama GIRL GENDES

Bersamaan dengan itu, pada tahun 1908 di Indonesia berdiri pula Organisasi yang bernama “ BUDI UTOMO “ yang ketuai oleh seorang Mahasiswa STOVIA ( kedokteran ) benama “ SUTOMO “ atas anjuran DR.Walidin sudiro husono.

Berdirinya Budi Utomo bukanlah hal yang tidak ada alasannya melainkan Bangkitnya semangat Kebangsaan yang dapat dilihat dari dua sisi yaitu :

Pertama           : Penderitaan bangsa indinesia yang sudah ber abad – abad di jajah oleh    kolonialis dan impirialis

Kedua             : semangat yang ter Aspirisi oleh keberhasilan Jepang melawan Rusia – China    dan Vietnam pada tahun 1905.

dr-soetomo-pendiri-budi-utomoDr. Sutomo pendiri Boedi Oetomo

Dari kedua sudut pandang diatas maka setelah Budi Utomo berkembanglah organisasi – organisasi lain seperti : SDI ( serikat Dagang Islam ) pada tahun 1911 ,serikat Islam ( S I ) pada tahun 1912 ,.tahun 1913 berdiri pula ISDV= indesche socialis democrate vergring ) yang berhaluan komunis , kemudian pada tanggal 17 maret 1915 di jakarta pemuda SATIMAN , KADARMAN dan SUMARDI mendirikan perkumpulan pelajar yang bernama Tri koro Dharmo,ber arti tiga tujuan muliya yaitu : sakti, budi, bakti

Pada mulanya yang diterima untuk menjadi anggota ialah pelajar jawa dan madura,dua tahun kemudian 1917 di perluas dengan penerimaan pemuda pelajar jawa,madura,bali dan lombok,Sidang TRI KORO DHORMO diubah menjadi “ JONG JAVA “

Kongres pertama Tri Koro Dhormo dilaksanakan pada tahun 1918 di Surakarta,Kongres ke IV di bandung dan Kongres ke VIII juga di bandung.Dalam tahun itu juga H.Achmad Dahlan seorang pendiri pendidikan Muhammadiyah menbentuk suatu Organisasi kepanduan yang bernama Hisbul Waton ( HW), yang sebelum tahun 1916 suda ada gagasan untuk kepanduan oleh S.P Mangkunegara ke-VII.

Berawal dari sinilah berkembangnya kepanduan Indonesia :

  1. Tahun 1912 PADVINDERS ( belanda ) LEDERLAN PADVINDERS ORGANIZATION ( NPO).
  2. Tahun 1914 Naderland Indesche Pavinders Organization ( N I P O ).
  3. Tahun 1916 Javasche Padvinders Organization ( J P O ) oleh S.P Mangkunegara ke– VII.
  4. Tahun 1918 Padvinders Muhammadiyah ( Hizbul Wathon ) Oleh H.Achmad Dahlan.
  5. Tahun 1920 Perpanduan Indonesia disebut Hizbul Wathon.
  6. Tahun 1928 pandu oleh Agus salim pendiri serikat Islam menyebut pandu Ansoh ( N U ) setelah peringatan sumpah pemuda dan dikenalnya lagi Indonesia Raya Ciptaan “ Wage Rodolf Supratman “ namanya berubah kembali menjadi pandu.dengan sebutan ( 28-10-1928 ) adalah pandu siaga,17-8-1945 pandu penegak,18-8-1945 pandu pandega bersama Ki-Hajar Dewantara.
  7. Tahun 1930 terjadi Fusi ( penyatuan ) mengubah nama menjadi kepanduan Indonesia ( K P I ).
  8. Tahun 1930 persatuan angkatan pandu indonesia ( PAPI).
  9. Tahun 1940 parkindo.
  10. Tahun 1943 Sheinen Skenandan ( saat jepang menjajah Indonesia )
  11. Tahun 1945 pandu rakyat indonesia.
  12. Tahun 1951 Ikatan pandu Indonesia ( Ipindo ).
  13. Tahun 1954 Popindo dan PKPI.
  14. Tahun 1958 seminar kepanduan.
  15. Tahun 1960 Ipindo dan PKPI melebur dalam Perkindo.
  16. Tahun 1961 Gerakan Pramuka berdasarkan Kepres No.238 tahun 1961 itulah yang di gunakan hingga kini penyerahan panji negara pada gerakan pramuka di lakukan pada tanggal 14 agustus 1961 yang kemudian di peringati sebagai hari lahir pramuka indonesia setelah sebelumnya pada tanggal 20 mei 1961 yang di tanda tangani suatu memorandum OF understanding ( MOU ) tentang gerakan pramuka
  17. Tahun 1967 Gerakan Pramuka Indonesia terdaftar di oeranisasi pandu sedunia,menyusul 1975 pandu putri indonesia

 

2. SEJARAH KEPANDUAN INDONESIA

pandu indonesiaPandu Indonesia

A ) Masa Penjajahan Belanda

  1. Kepanduan Indonesia berawal dari adanya cabang NPO ( Nederlandche Padvinders Organization ) pada tahun 1912 yang telah mempinyai Kwartir.
  2. Pada tahun 1916 berubah namanya dari NPO menjadi NIPV ( Nederlansche Indesches Padvinders Veerniging ).
  3. Pada tanggal 23 mei 1928 terbentuknya PAPI ( persaudaraan Antar Pandu Indonesia ygng merupakan Federasi dari pandu kebangsaan ,INPO,SIAP,NATIPU,dan PPS.
  4. Pada tahun 1930 berdirinya kepanduan Bangsa Indonesia ( KBI ) yang di rintis oleh JONG JAVA PADVINDERS / Pandu kebangsaan ( JJP / PK ).INPO dan PPS ( JJP-JONG JAVA PADVINDERS ) pandu kebangsaan ( PK ) berkas pandu kebangsaan indonesia.
  5. Antara tahun 1928 – 1935 munculnya semangat gerakan kepanduan indonesia baik yang bernapas kebangsaan maupun yang bernapas ke Agamaan seperti :

1. Kelompok Kebangsaan

  • pemuda indinesia ( P I )
  • Padvinders Organizatie Pasundan ( POP )
  • Pemuda Kesultanan ( PK )
  • Sinar Pandu Kita ( SPK )
  • Kepanduan Rakyat Indonesia ( KRI )

2. Kelompok ke Agamaan

  • pandu Anshor
  • Al – Wathon
  • Huzbul Wathon
  • Kepanduan Islam Indonesia ( K.L.L ).
  • Islam tesche Padvinders Organizatie ( IPO )
  • Tri Dharmo ( Kristen )
  • Kepanduan Katholik Indonesia ( KAKI )
  • Kepanduan Masehi Indonesia ( KMI).

April 1938, PAPI berkembang menjadi BPPKI ( Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) baik yang bernapas kebangsaan maupun ke Agamaan.

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia ( BPPKI ) merencanakan “ All Indonesia Jambore “ karena mengalami perobahan baik dalam waktu pelaksaan maupun kegiatannya, maka kemudian disepakati di ganti perkemahan kepanduan indonesia Demoem yang disingkat PERKINDO yang dilaksanakan di Jokjakarta pada tanggal 19 s/d 23 juli 1941.

B.MASA PENJAJAHAN PENDUDUKAN JEPANG

Sebutan kepada jepang adalah “ DAI NIPON “ pada masa itu sedang terjadinya perang dunia II Tentara jepang menyerang Belanda di Indonesia dan belanda meninggalkan Indonesia.

Partai – partai dan Organisasi Rakyat Indonesia termaksut gerakan kepanduan dilarang berdiri oleh jepang ,karna pandu menjugung tinggi nilai – nilai persatuan dan kesatuan,namun upaya menyelenggarkan kongres PERKINDO II tetap dilaksanakan,karna singkatan pandu indonesia tetap menyala dan membara di dalam dada setia anggota – anggotanya sebagai mana sekarang.

  1. MASA REPUBLIK
  2. Sebulan setelah indonesia menyatakan kemerdekaannya,rakyat dan bangsa indonesia dan beberapa Tokoh kepanduan di Jokyakarta bersepakat untuk membentuk panitia kesatuan kepanduan indonesia sebagai suatu panitia kerja,pembentukan suatu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa indonesia dan segera mengadakan kongres kesatuan kepanduan indonesia.
  3. Tiga bulan dari perencanaan tersebut tepatnya pada tanggal 27 S/d 29 Desember 1945 dilaksanakan di Surakarta dengan hasil terbentuknya pandu rakyat indonesia ( PRI ) yang didukung oleh segenap pinpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “ Janji Ikatan Sakti ( JIS ) kemudian pemerintah Republik indonesia mengakui bahwa satu – satunya organisasi yang ditetapkan Mentri Pendidikan pengajaran dan kebudayaan No 93/ bab A Tanggal 1-2-1947.

Tahun-tahun yang sulit dihadapi oleh pandu rakyat indonesia karna sebutan belanda,bahwa pada peringatan tanggal 17 -8 -1948 waktu dinyalakan api unggun di halaman gedung pegangsaan timur No 56 Jakarta senjata belanda bahkan memaksa “ SOEPRAPTO “ menghadap ke ilahi Robbi,gugur sebagai pandu/sebagai potriot yang membuktikan cintanya pada negara ,tanah air dan bangsanya.

Di daerah yang diduduki belanda pandu rakyat dilarang berdiri, keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti kepanduan putra indonesia ( KPI ) pandu putri Indonesia ( PPI ) kepanduan indonesia muda ( KIM ).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga para anggota pergerakan kepanduan di indonesia ,kemudian ber ahirlah periode perjuangan bersenjata untuk menyatakan dan mempertahankan kemerdekaan itu,pada waktu inilah pandu rakya indonesia mengadakan kongres ke II di Jokjakarta pada tanggal 20 S/d 22 januari 1950. Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima kongsepsi baru yaitu memberi kesepakatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasinya masing – masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa pandu rakyat indonesia bukan lagi satu- satunya organisasi kepanduan di indonesia dengan

Menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan No 2344/kab tertanggal 6-9-1947 dicabutlah pengakuan pemerinta bahwa pantu rakyat indonesia merupakan satu- satunya wada kepanduan di indonesia .jadikeputusan No.93 / Bab A tanggal 1-2-1947 itu berakhir sudah

Kalau direnungi mungkin ada suatu anugra,sebab berapa puluh hari sesudah keputusan menteri no.2344 / Bab itu ,maka lahir – lahirlah organisasi kepanduan menyatakan kongrensi di jakarta .pada saat itulan tanggal 16 – 9 -1951 diputuskan berdirinya ikatan pandu indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi .pada tahun 1953 ipindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia ,ipindo merupakan federasi kepanduan putra sedangkan organisasi putri terdapat 2 federasi yaitu PKPI ( persatuan kepanduan putri indonesia ) dan POPPINDO ( persatuan organisasi pandu putri Indonesia yang perna bersama-sama menyambut singganya LADY Bodel powell di Indonesia dalam perjalanannya ke Australia.

Dalam peringatan hari Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – X ,IPINDO menyelenggarakan jambore Nasional bertepat Ragunan, pasar minggu jakarta Tanggal 10 s/d 20 Agustus 1955. IPINDO sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan ,mereka pula menyelanggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnuian dan kelestarian hidup kepanduan,maka seminar tersebut diadakan di Tugu Bogor pada bulan Januari 1957.seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap anggota kepanduan di Indonesia,dengan demikian diharapkan kepanduan yang ada dapat dipersatukan .

Setahun kemudian pada bulan November 1958 pemerintah Republik Indonesia melalui depertemen pendidikan mengadakan seminar di Coloto ,Bogor Jawa Barat, dengan topik “ Penasionalan kepanduan “ pada waktu itu jambore putra dilaksanakan di Raguman pasar minggu jakarta, maka PKPI menyelanggarakan perkemahan besar,untuk putri di desa semanggi bertepat di Ciputat yang dilaksanakan pada tahun 1959,bersamaan dengan itu IPINDO mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT .MAKIKING FILIPINA


 3. KRONOLOGI GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Pramuka

  1. (peraturan yang timbul pada mas perintisan ) Ketetapan MPRS NO II / MPRS / 1960 tanggal 3 – `12 – 1960 tentang rencana pembangunan nasional semesta berencana.Pasal 330 Ayat C bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah pancasila ,seterusnya penertiban tentang kepanduan (pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya pendidikan kepanduan lebih di Intensifkan dan menyetujui rencana pemerintah untuk mendirikannya Pramuka (pasal 349 Ayat 30), dan kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa – sisa “ LORD BADEN POWELL dalam lampiran “ C “ ayat 8.
  2. Ketetapan tersebut diatas memberikan kewajiban agar pemerintah melaksanakannya,maka presiden selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 – 3- 1961 mengumpulkan tokoh- tokoh dan pemimpin Gerakan Pramuka di istana negara, pada hari kamis malam itulah presiden mengungkapkan bahwa pandu yang ada harus diperbaharui,metoda dan aktifitas pedidikan harus diganti,seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu nama yaitu “ Pramuka “ dengan menunjuk “ Sri Sultan Hemangku Buono, menteri P dan K Prof .Prijono ,Mentri pertanian DR.A.Azis saleh dan mentri Teranmigrasi,koprasi dan pembangunan masyarakat desa Achmadi dan terbitlah keputsan Presiden RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 – 4 – 1961 tentang panitia pembantu pelaksanaan pembentukan Gerakan Pramuka dengan saksama keanggotaan.pristiwa ini disebut dengan “ Hari Tunas Gerakan Pramuka “
  3. Setelah itu dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11- 4 – 1961 tentang panitia pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari : Sri Hemangku Buono IX ,Prof .Dr.A.Aziz Soleh ,AHMADI dan MULYADI Joyo Martono ( menteri sosial )
  4. Kemudian panitian tersebut mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka tersebut didalam lampiran keputusan Presiden RI No 238 tahun 1961 tanggal 20 mai 1961 tentang Gerakan Pramuka yang di sebut “ Permulaan Tahun Kerja “
  5. Dengan pernyataan para wakil Organisasi kepanduan indonesia dengan Ikhlas meleburkan diri kedalam Organisasi Gerakan pramuka di istana olahraga senayan jakarta pada Tanggal 30 juli 1961 yang kemudian disebut ‘ Hari Ikrar Gerakan Pramuka “
  6. Pada tanggal 14 Agustus 1961 ,terjadilah pelantikan mabinas ,Kwarnas dan Kwarnari di istana di ikuti DEFILE Pramuka untuk diperkenalkan kepada mesyrakat yang di dahului dengan penganugerahan panji-panji pramuka, yang disebut dengan Hari Pramuka dengan keputusan Presiden No 448 tahun 1961 tanggal 14 Agustus 1961.

soekarnoBapak Presiden Ir. Soekarno

logo 54

Gerakan Pramuka – 54 Tahun.


Baik Terima kasih kepada anda yang telah membaca artikel saya ini, Tentunya saya sebagai manusia tidaklah luput dari kesalahan, dan apabila dalam artikel saya ini ada kekeliruan mohon kiranya untuk memberikan kritikan dan saran kepada saya agar artikel ini menjadi lebih berkualitas.

Salam Pramuka …!!!

# stevensaja123.wordpress.com

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 6 September 2015 inci Pramuka, Sejarah

 

Tag: , , , , , , , ,

Sejarah Batik Indonesia

Salam …

Anda Bangsa Indonesia kan ? Anda kenal Batik ? Tahu bagaimana sejarah adanya batik di Indonesia ? Nah pertanyaan pertanyaan diatas adalah untuk penghantar postingan saya kali ini yang akan membahas mengenai Sejarah Batik Indonesia. Udah kebayang dong tentang tema postingan saya kali ini, jadi langsung disimak aja ya sekarang penjelasannya .. 😀


 batik Indonesia copyBatik Indonesia menjadi semakin terkenal setelah memperoleh pengakuan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB yang memutuskan batik Indonesia sebagai warisan pusaka dunia. Pengakuan yang diberikan pada 2 Oktober 2009 lalu menjadi tonggak penting untuk eksistensi batik di dunia internasional. Dalam rentang waktu sangat panjang batik hadir di bumi Nusantara. Batik sudah ada sejak zaman nenek moyang Indonesia.

Kata batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna ‘menulis’ dan titik, yang bermakna ‘titik’. Walaupun kata batik berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik membatik kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes, arkeolog Belanda, dan F.A. Sutjipto, sejarawan Indonesia, percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme, tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Adapun detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan Buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.

Sementara pada legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin, menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan dia hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Kemudian keempat lembar kain tersebut ditafsirkan sebagai batik.

Dalam literatur Eropa, teknik batik pertama kali diceritakan dalam buku History of Java, London, 1817 tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda, Van Rijekevorsel, memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19. Saat itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

Kemudian sejak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, Adapun pada batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri membatik ini hingga menghasilkan kain pelangi dan kain telepok.

Pada akhirnya batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa. Sejak masa lampau, para perempuan menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian. Sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan. Hingga ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke bidang ini. Kemudian terjadi fenomena batik pesisir yang memiliki garis maskulin hingga bisa terlihat pada corak “Mega Mendung”. Bagi masyarakat di daerah pesisir ini, pekerjaan membatik merupakan sebuah kelaziman bagi kaum lelaki.

batk mega mendungBatik Mega Mendung

Berbicara tradisi membatik, pada mulanya batik merupakan tradisi yang turun-temurun dari masyarakat Jawa. Boleh jadi, terkadang untuk suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Adapun batik Cirebon bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa.

Dalam sejarah Indonesia, batik kemudian menjadi busana yang dikenakan oleh para tokoh, mulai dari masa sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Di awal tahun 80-an, dalam diplomasi ke luar negeri, Presiden Soeharto mengatakan batik sebagai warisan nenek moyang Indonesia, terutama masyarakat Jawa yang hingga kini dikenakan oleh berbagai kalangan dan usia. Dengan pengakuan UNESCO dan ditetapkannya Hari Batik Nasional pada 2 Oktober semakin menempatkan batik tak hanya budaya Indonesia, tapi jati diri dan indentitas bangsa.

Salam …

# stevensaja123.wordpress.com

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 4 September 2015 inci Sejarah

 

Tag:

BELANDA MENJAJAH INDONESIA 350 TAHUN ?

BELANDA TIDAK PERNAH MENJAJAH INDONESIA RATUSAN TAHUN

Penjajah

Ada tulisan menarik dari pakar Sejarah/ guru besar sejarah UNPAD, Prof. Nina Herlina Lubis mengenai Sejarah Penjajahan Kerajaan/ Negara di Negeri Indonesia. Meskipun dulunya waktu Belanda datang belum terbentuk negara Indonesia tercinta ini. Menarik dari kesimpulan tulisan yang dimuat oleh koranPikiran Rakyat satu tahun lalu (8 Maret 2008) ini adalah. Belanda memerlukan 300 tahun untuk menaklukkan Indonesia, bukan Indonesia di jajah selama 350 tahun.

Judul Asli Tulisan yang dimuat di PR ; Tanggal 8 Maret 2008

Oleh Nina Herlina L.

“Wij sluiten nu.Vaarwel, tot betere tijden. Leve de Koningin!” (Kami akhiri sekarang. Selamat berpisah sampai waktu yang lebih baik. Hidup Sang Ratu!). Demikian NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij/Maskapai Radio Siaran Hindia Belanda) mengakhiri siarannya pada tanggal 8 Maret 1942.

Enam puluh enam tahun yang lalu, tepatnya 8 Maret 1942, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir sudah. Rupanya “waktu yang lebih baik” dalam siaran terakhir NIROM itu tidak pernah ada karena sejak 8 Maret 1942 Indonesia diduduki Pemerintahan Militer Jepang hingga tahun 1945. Indonesia menjadi negara merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.Masyarakat awam selalu mengatakan bahwa kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Benarkah demikian? Untuk ke sekian kalinya, harus ditegaskan bahwa “Tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun”. Masyarakat memang tidak bisa disalahkan karena anggapan itu sudah tertulis dalam buku-buku pelajaran sejarah sejak Indonesia merdeka! Tidak bisa disalahkan juga ketika Bung Karno mengatakan, “Indonesia dijajah selama 350 tahun!” Sebab, ucapan ini hanya untuk membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia saat perang kemerdekaan (1946-1949) menghadapi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Bung Karno menyatakan hal ini agaknya juga untuk meng-counter ucapan para penguasa Hindia Belanda. De Jong, misalnya, dengan arogan berkata, “Belanda sudah berkuasa 300 tahun dan masih akan berkuasa 300 tahun lagi!” Lalu Colijn yang dengan pongah berkoar, “Belanda tak akan tergoyahkan karena Belanda ini sekuat (Gunung) Mount Blanc di Alpen.”

Tulisan ini akan menjelaskan bahwa anggapan yang sudah menjadi mitos itu, tidak benar. Mari kita lihat sejak kapan kita (Indonesia) dijajah dan kapan pula penjajahan itu berakhir.

Kedatangan penjajah

Pada 1511, Portugis berhasil menguasai Malaka, sebuah emporium yang menghubungkan perdagangan dari India dan Cina. Dengan menguasai Malaka, Portugis berhasil mengendalikan perdagangan rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, dan fuli dari Sumatra dan Maluku. Pada 1512, D`Albuquerque mengirim sebuah armada ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Dalam perjalanan itu mereka singgah di Banten, Sundakalapa, dan Cirebon. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara, akhirnya tiba juga di Ternate.

Di Ternate, Portugis mendapat izin untuk membangun sebuah benteng. Portugis memantapkan kedudukannya di Maluku dan sempat meluaskan pendudukannya ke Timor. Dengan semboyan “gospel, glory, and gold” mereka juga sempat menyebarkan agama Katolik, terutama di Maluku. Waktu itu, Nusantara hanyalah merupakan salah satu mata rantai saja dalam dunia perdagangan milik Portugis yang menguasai separuh dunia ini (separuh lagi milik Spanyol) sejak dunia ini dibagi dua dalam Perjanjian Tordesillas tahun 1493. Portugis menguasai wilayah yang bukan Kristen dari 100 mil di sebelah barat Semenanjung Verde, terus ke timur melalui Goa di India, hingga kepulauan rempah-rempah Maluku. Sisanya (kecuali Eropa) dikuasai Spanyol.

Sejak dasawarsa terakhir abad ke-16, para pelaut Belanda berhasil menemukan jalan dagang ke Asia yang dirahasiakan Portugis sejak awal abad ke-16. Pada 1595, sebuah perusahaan dagang Belanda yang bernama Compagnie van Verre membiayai sebuah ekspedisi dagang ke Nusantara. Ekpedisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman ini membawa empat buah kapal. Setelah menempuh perjalanan selama empat belas bulan, pada 22 Juni 1596, mereka berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Inilah titik awal kedatangan Belanda di Nusantara.

Kunjungan pertama tidak berhasil karena sikap arogan Cornelis de Houtman. Pada 1 Mei 1598, Perseroan Amsterdam mengirim kembali rombongan perdagangannya ke Nusantara di bawah pimpinan Jacob van Neck, van Heemskerck, dan van Waerwijck. Dengan belajar dari kesalahan Cornelis de Houtman, mereka berhasil mengambil simpati penguasa Banten sehingga para pedagang Belanda ini diperbolehkan berdagang di Pelabuhan Banten. Ketiga kapal kembali ke negerinya dengan muatan penuh. Sementara itu, kapal lainnya meneruskan perjalanannya sampai ke Maluku untuk mencari cengkih dan pala.

Dengan semakin ramainya perdagangan di perairan Nusantara, persaingan dan konflik pun meningkat. Baik di antara sesama pedagang Belanda maupun dengan pedagang asing lainnya seperti Portugis dan Inggris. Untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat ini, pada 1602 di Amsterdam dibentuklah suatu wadah yang merupakan perserikatan dari berbagai perusahaan dagang yang tersebar di enam kota di Belanda. Wadah itu diberi nama Verenigde Oost-Indische Compagnie (Serikat Perusahaan Hindia Timur) disingkat VOC.

Pemerintah Kerajaan Belanda (dalam hal ini Staaten General), memberi “izin dagang” (octrooi) pada VOC. VOC boleh menjalankan perang dan diplomasi di Asia, bahkan merebut wilayah-wilayah yang dianggap strategis bagi perdagangannya. VOC juga boleh memiliki angkatan perang sendiri dan mata uang sendiri. Dikatakan juga bahwa octrooi itu selalu bisa diperpanjang setiap 21 tahun. Sejak itu hanya armada-armada dagang VOC yang boleh berdagang di Asia (monopoli perdagangan).

Dengan kekuasaan yang besar ini, VOC akhirnya menjadi “negara dalam negara” dan dengan itu pula mulai dari masa Jan Pieterszoon Coen (1619-1623, 1627-1629) sampai masa Cornelis Speelman (1681-1684) menjadi Gubernur Jenderal VOC, kota-kota dagang di Nusantara yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah berhasil dikuasai VOC. Batavia (sekarang Jakarta) menjadi pusat kedudukan VOC sejak 1619, Ambon dikuasai tahun 1630. Beberapa kota pelabuhan di Pulau Jawa baru diserahkan Mataram kepada VOC antara tahun 1677-1705. Sementara di daerah pedalaman, raja-raja dan para bupati masih tetap berkuasa penuh. Peranan mereka hanya sebatas menjadi “tusschen personen” (perantara) penguasa VOC dan rakyat.

“Power tends to Corrupt.” Demikian kata Lord Acton, sejarawan Inggris terkemuka. VOC memiliki kekuasaan yang besar dan lama, VOC pun mengalami apa yang dikatakan Lord Acton. Pada 1799, secara resmi VOC dibubarkan akibat korupsi yang parah mulai dari “cacing cau” hingga Gubernur Jenderalnya. Pemerintah Belanda lalu menyita semua aset VOC untuk membayar utang-utangnya, termasuk wilayah-wilayah yang dikuasainya di Indonesia, seperti kota-kota pelabuhan penting dan pantai utara Pulau Jawa.

Selama satu abad kemudian, Hindia Belanda berusaha melakukan konsolidasi kekuasaannya mulai dari Sabang-Merauke. Namun, tentu saja tidak mudah. Berbagai perang melawan kolonialisme muncul seperti Perang Padri (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Aceh (1873-1907), Perang di Jambi (1833-1907), Perang di Lampung (1834-1856), Perang di Lombok (1843-1894), Perang Puputan di Bali (1846-1908), Perang di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (1852-1908), Perlawanan di Sumatra Utara (1872-1904), Perang di Tanah Batak (1878-1907), dan Perang Aceh (1873-1912).

Peperangan di seluruh Nusantara itu baru berakhir dengan berakhirnya Perang Aceh. Jadi baru setelah tahun 1912, Belanda benar-benar menjajah seluruh wilayah yang kemudian menjadi wilayah Republik Indonesia (kecuali Timor Timur). Jangan lupa pula bahwa antara 1811-1816, Pemerintah Hindia Belanda sempat diselingi oleh pemerintahan interregnum (pengantara) Inggris di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.

Saat-saat akhir

Pada 7 Desember 1941, Angkatan Udara Jepang di bawah pimpinan Laksamana Nagano melancarkan serangan mendadak ke pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbour, Hawaii. Akibat serangan itu kekuatan angkatan laut AS di Timur Jauh lumpuh. AS pun menyatakan perang terhadap Jepang. Demikian pula Belanda sebagai salah satu sekutu AS menyatakan perang terhadap Jepang.

Pada 18 Desember 1941, pukul 06.30, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer melalui radio menyatakan perang terhadap Jepang. Pernyataan perang tersebut kemudian direspons oleh Jepang dengan menyatakan perang juga terhadap Pemerintah Hindia Belanda pada 1 Januari 1942. Setelah armada Sekutu dapat dihancurkan dalam pertempuran di Laut Jawa maka dengan mudah pasukan Jepang mendarat di beberapa tempat di pantai utara Pulau Jawa.

Pemerintah Kolonial Hindia Belanda memusatkan pertahanannya di sekitar pegunungan Bandung. Pada waktu itu kekuatan militer Hindia Belanda di Jawa berjumlah empat Divisi atau sekitar 40.000 prajurit termasuk pasukan Inggris, AS, dan Australia. Pasukan itu di bawah komando pasukan sekutu yang markas besarnya di Lembang dan Panglimanya ialah Letjen H. Ter Poorten dari Tentara Hindia Belanda (KNIL). Selanjutnya kedudukan Pemerintah Kolonial Belanda dipindahkan dari Batavia (Jakarta) ke Kota Bandung.

Pasukan Jepang yang mendarat di Eretan Wetan adalah Detasemen Syoji. Pada saat itu satu detasemen pimpinannya berkekuatan 5.000 prajurit yang khusus ditugasi untuk merebut Kota Bandung. Satu batalion bergerak ke arah selatan melalui Anjatan, satu batalion ke arah barat melalui Pamanukan, dan sebagian pasukan melalui Sungai Cipunagara. Batalion Wakamatsu dapat merebut lapangan terbang Kalijati tanpa perlawanan berarti dari Angkatan Udara Inggris yang menjaga lapangan terbang itu.

Pada 5 Maret 1942, seluruh detasemen tentara Jepang yang ada di Kalijati disiapkan untuk menggempur pertahanan Belanda di Ciater dan selanjutnya menyerbu Bandung. Akibat serbuan itu tentara Belanda dari Ciater mundur ke Lembang yang dijadikan benteng terakhir pertahanan Belanda.

Pada 6 Maret 1942, Panglima Angkatan Darat Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten memerintahkan Komandan Pertahanan Bandung Mayor Jenderal J. J. Pesman agar tidak mengadakan pertempuran di Bandung dan menyarankan mengadakan perundingan mengenai penyerahan pasukan yang berada di garis Utara-Selatan yang melalui Purwakarta dan Sumedang. Menurut Jenderal Ter Poorten, Bandung pada saat itu padat oleh penduduk sipil, wanita, dan anak-anak, dan apabila terjadi pertempuran maka banyak dari mereka yang akan jadi korban.

Pada 7 Maret 1942 sore hari, Lembang jatuh ke tangan tentara Jepang. Mayjen J. J. Pesman mengirim utusan ke Lembang untuk merundingkan masalah itu. Kolonel Syoji menjawab bahwa untuk perundingan itu harus dilakukan di Gedung Isola (sekarang gedung Rektorat UPI Bandung). Sementara itu, Jenderal Imamura yang telah dihubungi Kolonel Syoji segera memerintahkan kepada bawahannya agar mengadakan kontak dengan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer untuk mengadakan perundingan di Subang pada 8 Maret 1942 pagi. Akan tetapi, Letnan Jenderal Ter Poorten meminta Gubernur Jenderal agar usul itu ditolak.

Jenderal Imamura mengeluarkan peringatan bahwa “Bila pada 8 Maret 1942 pukul 10.00 pagi para pembesar Belanda belum juga berangkat ke Kalijati maka Bandung akan dibom sampai hancur.” Sebagai bukti bahwa ancaman itu bukan sekadar gertakan, di atas Kota Bandung tampak pesawat-pesawat pembom Jepang dalam jumlah besar siap untuk melaksanakan tugasnya.

Melihat kenyataan itu, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda beserta para pembesar tentara Belanda lainnya berangkat ke Kalijati sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah ditentukan. Pada mulanya Jenderal Ter Poorten hanya bersedia menyampaikan kapitulasi Bandung. Namun, karena Jenderal Imamura menolak usulan itu dan akan melaksanakan ultimatumnya. Akhirnya, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda menyerahkan seluruh wilayah Hindia Belanda kepada Jepang tanpa syarat. Keesokan harinya, 9 Maret 1942 pukul 08.00 dalam siaran radio Bandung, terdengar perintah Jenderal Ter Poorten kepada seluruh pasukannya untuk menghentikan segala peperangan dan melakukan kapitulasi tanpa syarat.

Itulah akhir kisah penjajahan Belanda. Setelah itu Jepang pun menduduki Indonesia hingga akhirnya merdeka 17 Agustus 1945. Jepang hanya berkuasa tiga tahun lima bulan delapan hari.

Analisis

Berdasarkan uraian di atas, kita bisa menghitung berapa lama sesungguhnya Indonesia dijajah Belanda. Kalau dihitung dari 1596 sampai 1942, jumlahnya 346 tahun. Namun, tahun 1596 itu Belanda baru datang sebagai pedagang. Itu pun gagal mendapat izin dagang. Tahun 1613-1645, Sultan Agung dari Mataram, adalah raja besar yang menguasai seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia, dan Blambangan. Jadi, tidak bisa dikatakan Belanda sudah menjajah Pulau Jawa (yang menjadi bagian Indonesia kemudian).

Selama seratus tahun dari mulai terbentuknya Hindia Belanda pascakeruntuhan VOC (dengan dipotong masa penjajahan Inggris selama 5 tahun), Belanda harus berusaha keras menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara hingga terciptanya Pax Neerlandica. Namun, demikian hingga akhir abad ke-19, beberapa kerajaan di Bali, dan awal abad ke-20, beberapa kerajaan di Nusa Tenggara Timur, masih mengadakan perjanjian sebagai negara bebas (secara hukum internasional) dengan Belanda. Jangan pula dilupakan hingga sekarang Aceh menolak disamakan dengan Jawa karena hingga 1912 Aceh adalah kerajaan yang masih berdaulat. Orang Aceh hanya mau mengakui mereka dijajah 33 tahun saja.

Kesimpulannya, tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara. ***BUKAN

Penulis, Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad/Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat/Ketua Pusat Kebudayaan Sunda Fakultas Sastra Unpad.

# stevensaja123.wordpress.com

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 September 2015 inci Sejarah

 

RAHASIA SEJARAH INDONESIA YANG LAMA TERPENDAM

Gerakan pmberontakan G-30S/PKI sejarah yang di ketahui masyrakat selama ini adalah bukan sejarah yang sesungguhnya terjadi, karena di situ ada kebohongan-kebohongan yang memutar balikan fakta sejarah kebenaran sesungguhnya tidak diungkap.

Awal mula sejarah presiden sukarno kiblat politiknya adalah ke rusia yang dimana disitu ada negara besar yang bernama unisoviet dan negaranya berpaham komunis dan lawan negara unisoviet musuh abadinya yaitu amerika serikat yang berpaham liberalisme, presiden sukarno pernah membuat NASAKOM ( Nasionalis Agama dan Komunis ) dan sangat anti amerika dan juga tidak menyukai negara paman sam itu alasanya salah satunya negara indonesia dan sukarno tidak mau di setir atau di budaki oleh negara amerika serikat.

situasi politik pada waktu itu di indonesia sukarno sangat disegani dan di hormati di indonesia khususnya dan umum nya di dunia dengan ketegasannya dalam memimpin negara indonesaia, negara amerika mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan indonesia yang dipimpin oleh sukarno lewat peran CIA disusunlah sebuah rencana, kebetulan pada waktu itu presiden sukarno sudah sakit-sakitan, lewat suharto amerika mulai melancarkan penggulungan presiden sukarno pada waktu itu partai politik yang sangat dekat dengan presiden sukarno adalah PKI ( Partai Kmunis Indonesia ).

PKI pada waktu itu sangat menguasai parlemen pemerintahan bahkan ketua MPR sendiri Aidit seorang tokoh PKI dan menteri-mentri dan gubernur hampir rata-rata dari PKI jadi tidak mungkin kalau PKI yang akan menggulingkan pemerintahan sukarno dan membunuh ke 7 para jendral alasan yang logis saja PKI tanpa harus memberontak dia sudah menguasai pemerintahan dan parlemen hampir seluruhnya jadi disini jelas pada waktu itu suharto membuat rencana justru memfitnah PKI yang memberontak dengan alasan adanya dewan jendral yang kejadiannya PKI yang menculik dan membunuh para jendral padahal yang melakukan itu semua bukan PKI tapi suharto di bantu oleh CIA yang didalangi oleh negara amerika serikat yang ingin menggulingkan kepemimpinan presiden sukarno yang kiblat polotiknya ke rusia yang selama ini lawan abadinya negara amerika serikat.

Kesaksian mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama HARYA SUDIRJA bahwa Bung Karno menginginkan Menpangad Letjen Achmad Yani menjadi Presiden kedua bila kesehatan Proklamator itu menurun, ternyata sudah lebih dahulu diketahui isteri dan putra-putri pahlawan revolusi tersebut. “Bapak sendiri sudah cerita kepada kami (isteri dan putra-putri Yani) bahwa dia bakal menjadi Presiden.Waktu itu Bapak berpesan, jangan dulu bilang sama orang lain”, ujar putra-putri Achmad Yani : Rully Yani, Elina Yani,Yuni Yani dan Edi Yani – Sebelumnya diberitakan dalam acara diskusi “Jakarta – Forum Live, Peristiwa G-30S/PKI, Upaya Mencari Kebenaran” terungkap kesaksian baru, yaitu beberapa hari sebelum peristiwa kelam dalam sejarah republik ini meletus, Bung Karno pernah meminta Menpangad Letjen Achmad Yani menggantikan dirinya menjadi presiden bila kesehatan proklamator itu menurun.

Kesaksian tersebut disampaikan salah satu peserta diskusi: Harya Sudirja. Menurut mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama ini, hal itu disampaikan oleh Letjen Achmad Yani secara pribadi pada dirinya dalam perjalanan menuju Istana Bogor tanggal 11 September 1965. Putra-putri Achmad Yani kemudian menjelaskan, kabar baik itu sudah diketahui pihak keluarga 2 (dua) bulan sebelum meletusnya peristiwa berdarah G-30S/PKI. “Waktu itu ketika pulang dari rapat dengan Bung Karno beserta para petinggi negara, Bapak cerita sama ibu bahwa kelak bakal jadi presiden”, kenang Yuni Yani, putri keenam Achmad Yani. “Setelah cerita sama ibu, esok harinya sepulang main golf, Bapak juga menceritakan itu kepada kami putra-putrinya. Sambil tertawa, kami bertanya, “Benar nih Pak?” Jawab Bapak ketika itu, “Ya”, ucapnya. Menurut Yuni, berita baik itu juga mereka dengar dari ajudan Bapak yang mengatakan Bapak bakal jadi presiden. Makanya ajudan menyarankan supaya siap-siap pindah ke Istana.

Sedangkan menurut Elina Yani (putri keempat), saat kakaknya Amelia Yani menyusun buku tentang Bapak, mereka menemui Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai salah satu nara sumber. “Waktu itu, Pak Sarwo cerita bahwa Bapak dulu diminta Bung Karno menjadi presiden bila kesehatan Proklamator itu tidak juga membaik. Permintaan itu disampaikan Bung Karno dalam rapat petinggi negara. Di situ antara lain, ada Soebandrio, Chaerul Saleh dan AH Nasution”, katanya. “Bung Karno bilang, Yani kalau kesehatan saya belum membaik kamu yang jadi Presiden”, kata Sarwo Edhie seperti ditirukan Elina.

Presiden sukarno sakitnya semakin parah dan keparahan sakitnya ini justru direncanakan oleh CIA lewat suharto dengan membiarkan semakin parah dan tidak memberikan pengobatan yang tepat pada presiden sukarno yang tujuanya agar presiden sukarno tidak sembuh dan diharapkan meninggal dunia,  disini juga di hembuskan fitnah oleh CIA lewat suharto bahwa yang membuat sukarno sakit dan yang melakukan pembiaran adalah PKI.

Dengan semakin parahnya presiden sukarno dengan sakitnya terdengar kabar akan memberikan jabatannya sebagai presiden kepada jendral ahmad yani dan itu dibenarkan Yuni pihak keluarga senang mendengar berita Bapak bakal jadi Presiden. Namun ibunya (Alm.Nyonya Yayuk Ruliah A.Yani) usai makan malam membuat ramalan bahwa kalau Bapak tidak jadi presiden, bisa dibunuh. “Ternyata ramalan ibu benar. Belum sempat menjadi presiden menggantikan Bung Karno,Bapak dibunuh secara kejam dengan disaksikan adik-adik kami. Untung dan Eddy. “Kalau Bapakmu tidak jadi presiden, ya nangendi (bahasa Jawa artinya :kemana) bisa dibunuh”, kata Nyonya Yani seperti ditirukan Yuni. Lalu siapa pembunuhnya ? Menurut Yuni, Ibu dulu mencurigai dalang pembunuhan ayahnya adalah petinggi militer yang membenci Achmad Yani. Dan yang dicurigai adalah Soeharto. Mengapa Soeharto membenci A.Yani ? Yuni mengatakan,sewaktu Soeharto menjual pentil dan ban yang menangkap adalah Bapaknya. “Bapak memang tidak suka militer berdagang.Tindakan Bapak ini tentunya menyinggung perasaan Soeharto”. “Selain itu, usia Bapak juga lebih muda, sedangkan jabatannya lebih tinggi dari Soeharto”, katanya.

Sedangkan Rully Yani (putri sulung) yakin pembunuh Bapaknya adalah prajurit yang disuruh oleh atasannya.”Siapa orangnya, ini yang perlu dicari”, katanya.Mungkin juga, lanjutnya, orang-orang yang tidak suka terhadap sikap Bapak yang menentang upaya mempersenjatai buruh, nelayan dan petani. “Bapak dulu kan tidak suka rakyat dipersenjatai. Yang bisa dipersenjatai adalah militer saja”, katanya. Menurut dia, penjelasan mantan tahanan politik G-30S/PKI Abdul Latief bahwa Soeharto dalang G-30S/PKI sudah bisa menjadi dasar untuk melakukan penelitian oleh pihak yang berwajib. “Ini penting demi lurusnya sejarah. Dan kamipun merasa puas kalau sudah tahu dalang pembunuhan ayah kami”, katanya. Dia berharap, kepada semua pelaku sejarah yang masih hidup bersaksilah supaya masalah itu bisa selesai dengan cepat dan tidak menjadi tanda tanya besar bagi generasi muda bangsa ini. Kesaksian istri dan putra-putri A.Yani bahwa Bapaknyalah yang ditunjuk Bung Karno untuk jadi Presiden kedua menggantikan dirinya, dibenarkan oleh mantan Asisten Bidang Operasi KOTI (Komando Operasi Tertinggi), Marsekal Madya (Purn) Sri Mulyono Herlambang dan ajudan A.Yani, Kolonel (Purn) Subardi. Apa yang diucapkan putra-putri Jenderal A.Yani itu benar. Dikalangan petinggi militer informasi tersebut sudah santer dibicarakan. Apalagi hubungan Bung Karno dan A.Yani sangat dekat, ujar Herlambang. Baik Herlambang maupun Subardi menyebutkan, walaupun tidak terdengar langsung pernyataan Bung Karno bahwa dia memilih A.Yani sebagai Presiden kedua jika ia sakit, namun keduanya percaya akan berita itu. “Hubungan Bung Karno dengan A.Yani akrab dan Yani memang terkenal cerdas, hingga wajar jika kemudian ditunjuk presiden”,kata Herlambang. “Hubungan saya dengan A.Yani sangat dekat, hingga saya tahu betapa dekatnya hubungan Bung Karno dengan A.Yani”, ujar Herlambang yang saat ini sedang menyusun buku putih peristiwa G-30S/PKI. Menyinggung tentang kecurigaan Yayuk Ruliah A.Yani (istri A.Yani), bahwa dalang pembunuh suaminya adalah Soeharto, Herlambang mengatakan bisa jadi seperti itu. Pasalnya 2 (dua) bulan sebelum peristiwa berdarah PKI, Bung Karno sudah menunjuk A.Yani sebagai penggantinya. Tentu saja hal ini membuat iri orang yang berambisi jadi presiden.Waktu itu peran CIA memang dicurigai ada, apalagi amerika serikat tidak menyukai Bung Karno karena terlalu vokal.

Sedangkan Yani merupakan orang dekat Bung Karno. Ditambahkan Herlambang, hubungan A.Yani dengan Soeharto saat itu kurang harmonis. Soeharto memang benci pada A.Yani. Ini gara-gara Yani menangkap Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban. Selain itu Soeharto juga merasa iri karena usia Yani lebih muda, sementara jabatannya lebih tinggi. Terlebih saat A.Yani menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Bung Karno meningkatkan status KASAD menjadi Panglima Angkatan Darat. “Dan waktu itu A.Yani bisa melakukan apa saja atas petunjuk Panglima Tertinggi Soekarno, tentu saja hal ini membuat Soeharto iri pada A.Yani.

Dijelaskan juga, sebenarnya mantan presiden Orde Baru itu tidak hanya membenci A.Yani,tapi semua Jenderal Pahlawan Revolusi. D.I.Panjaitan dibenci Soeharto gara-gara persoalan pengadaan barang dan juga berkaitan dengan penjualan pentil dan ban. Sedangkan kebenciannya terhadap MT. Haryono berkaitan dengan hasil sekolah di SESKOAD. Disitu Soeharto ingin dijagokan tapi MT.Haryono tidak setuju. Terhadap Sutoyo, gara-gara ia sebagai Oditur dipersiapkan untuk mengadili Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban itu. Menurut Subardi, ketahuan sekali dari raut wajah Soeharto kalau dia tidak menyukai A.Yani. Secara tidak langsung istri A.Yani mencurigai Soeharto.

Dan ternyata surat supersemar ( surat perintah sebelas maret ) yang selama ini diakui oleh suharto sebagai surat perintah dari presiden sukarno untuk mengangkat dirinya ( suharto ) menggantikan sukarno menjadi presiden, padahal isinya surat itu bukan seperti itu tapi perintah untuk mengamankan situasi keamanan yang pada waktu itu sedang memanas.

Surat SUPERSEMAR yang asli yang selama ini di bicarakan itu tidak pernah diperlihatkan oleh suharto kepada umum yang di perlihatkan surat supersemar yang palsu yang dibuat oleh dia sendiri, yang mengangkat suharto menjadi presiden selama 32 tahun.

Strategi memputar balikan fakta sejarah ini berhasil dilakukn oleh CIA lewat suharto yang di dukung oleh negara amerika serikat, hasilnya PKI berhasil difitnah sebagai pembunuh para jendral juga sebagai yang membuat kekacauan yang ingin menggulingkan pemerintahan sukarno dan ingin mengganti PANCASILA sebagai pedoman negara indonesia bahkan sukarno dianggap juga sebagai antek-antek dan pendukung PKI padahal semua itu salah yang sejujurnya adalah kesimpulannya yang menggulingkan pemerintahan  sukarno dan yang membunuh para jendral serta yang membuat kekacauan kudeta adakah ulah CIA oleh negara amerika serikat lewat tangan suharto yang selama ini pernah menjadi presiden indonesia selama 32 tahun lamanya.

Itulah fakta sesungguhnya sejarah yang selama ini pernah menggurat negara kesatuan republik infonesia, semoga kita semua bisa menghilangkan buruk sangka dan kebencian yang selama ini kita rasakan, hilangkan pikiran buruk tentang PKI sebenarnya tidak pernah melakukan semua itu janganlah memandang sebelah mata kepada mantan PKI karena itu tidak adil menuduh yang tidak pernah mereka lakukan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 15 Agustus 2015 inci Sejarah